Jumat, 19 November 2010



 KHOTBAH  IEDUL  ADHA
Dzulhijjah 1431 H
Oleh. Ust.Drs.Abdul Hayyi
Ro’is Qismuttarbiyah wata’lim Ummul Quro Surabaya


Ma’asyrol Muslimin Rahimakumullah

Dengan Rahmat dan izin Alloh SWT. Alhamdulillah pada pagi hari ini kita telah berada kembali pada hari yang mulia, hari yang telah diistimewahkan oleh Alloh dengan berbagai keistimewahan dari hari-hari yang lain, yaitu Hari Raya Idul Adha yang kita sambut dan kita rayakan dengan penuh bahagia dan suka cita.

Ada tiga peristiwa sacral dan agung dalam momentum perayaan hari besar Islam, Hari Raya Idul Adha pada pagi hari ini perlu kita kaji ulang dan kita jadikan Ibroh dalam kehidupan ini, khususnya dalam upaya menegakkan ajaran Islam demi untuk mencapai kejayaan islam dimasa yang akan datang. Peristiwa yang agung tersebut adalah :
·         Hikmah Sholat Idul Adha
·         Hikmah Gema Takbir
·         Hikmah Pemotongan Hewan Qurban.

HIKMAH SHOLAT IDUL ADHA

Sebagaimana kita ketahui bahwa perintah Ibadah Sholat ,  baik sholat wajib maupun sebahagian sholat-sholat sunnah diperintahkan oleh Alloh dan RosulNya agar dikerjakan secara BERJAMA’AH,  Lima kali dalam sehari semalam  kita laksanakan SHOLAT FARDHU dengan BERJAMA’AH, Kemudian Shola JUM’AT yang wajib dilaksanakan SATU kali dalam SEPEKAN (USBUK) juga diperintahkan dengan BERJAMA’AH, Kemudian SHOLAT ID yang kita laksanakan DUA kali dalam setahun dilakukan dengan BERJAMA’AH. Hal ini merupakan PENGAJARAN dan PENDIDIKAN kepada seluruh kaum MUSLIMIN bahwa hidup dengan system BERJAMA’AH adalah suatu KEHARUSAN.
JAMA’AH artinya adalah BERSATU atau PERSATUAN sedang lawan dari kata JAMA’AH adalah FIRQAH yang artinya adalah BERPECAH BELAH atau PERPECAHAN. ISLAM telah mengajarkan kepada kita bahwa bersatu dan menjaga per satuan adalah WAJIB hukumnya sedang hidup berpecah belah hukumnya HARAM, sebagaimana ditegaskan di firman ALLOH dalam QS. Ali Imron (3); 103 dan As syura (42);13

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”

Assyuura:13
“ Dia Telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang Telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah Dien dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada Dien itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (Dien)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).”

Dalam sebuah Hadits yang berasal dari sahabat An Nu’man bin Basyir r.a. yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, bahwa Rosul pernah bersabda “ Al jamaahtu Rahmah walfirqotu adzab “ Bersatu itu akan mendatangkan Rahmat Alloh dan Hidup berpecah belah akan mendatangkan Adzab Alloh.

Berkenaan dengan masalah betapa URGENSI hidup berjamaah dan betapa bahayanya hidup berpecah belah, maka khalifah Umar bi Khottob r.a. lebih mempertegas lagi dalam pesannya yang artinya ;
Tiada ISLAM kecuali dengan BERJAMA’AH dan tidak dikatakan JAMA’AH kecuali dengan adanya IMAROH (Berkepemimpinan) dan tiada IMAROH kecuali dengan BAI’AT (Janji Setia) dan tidak ada artinya  BAI’AT kecuali dengan KETHO’ATTAN “.

di Hadits lain


" Sesungguhnya  tiada Islam dengan cara berjama'ah, dan tiada jama'ah kecuali dengan Imaroh(Berkepemimpinan), dan tiada Imaroh kecuali dengan ketaatan Maka barang siapa yang dijadikan pemimpin oleh kaumnya atas dasar pemahaman Dien maka pemimpin dan yang dipimpinnya akan hidup bahagia dan barang siapa yang dijadikan pemimpin bukan dengan dasar pengertian Dien maka adalah suatu kehancuran baginya (H R.Addarimy dan shahabat Tamim baddary) "
Apa saja yang akan dialami oleh Ummat Islam bila mengabaikan Masalah JAMA’AH dan KEPEMIMPINAN ini :
1.      Ummat ISLAM akan selalu dilanda PERPECAHAN
2.      Ummat ISLAM tidak memiliki KEKUATAN lagi sehingga akan diombang-ambingkan oleh musuh ISLAM.
3.      Ajaran ISLAM secara murni dan benar akan sulit di tegakkan.
4.      Alloh SWT. Akan selalu menurunkan berbagai adzab dan bencana.
Dan JIKA ummat ISLAM ini BERJAMA’AH  dan BERKEPEMIMPINAN maka :
1.      Ummat ISLAM akan memliki KEKUATAN yang disegani oleh musuh-musuh ISLAM.
2.      Pelaksanaan Ajaran ISLAM jadi mudah dan tidak akan terjadi kesulitan.
3.      Alloh akan menurunkan Rahmatnya dan menjauhkan dari AdzabNya.
4.      Melahirkan Masyarakat yang RUHAMA (Ta’aruf, Tafahum, Tahaful, Ta’awun dan Tawasau).
5.    Melahirkan nilai Silahturahmi yang kuat (berat jadi ringan, Jauh jadi dekat, rusak jadi baik, putus jadi tersambung dll.)

HIKMAH GEMA TAKBIR 

Di dalam suara gema takbir yang didengungkan oleh ummat Islam di seluruh penjuru DUNIA, yang dikumandangkan sejak tadi malam sampai dengan tiga hari yang akan datang, Bukanlah ucapan biasa yang tidak memiliki arti dan maksud apa-apa dalam kehidupan ini, bukan pula sekedar ucapan yang hanya sebagai penghias bibir tanpa harus memahami apa maksud dan tujuan pengucapnannya, akan tetapi suara GEMA TAKBIR itu adalah terdiri dari kalimat-kalimat toyyibah yang dijarkan oleh Alloh dan RosulNya. Kalimat-kalimat tersebut merupakan pengakuan dan pernyataan kita dihadapan Alloh, Bahwa manusia ini tidak bisa hidup dan berbuat apa-apa tanpa adanya kekuatan dan kebesaran Alloh tanpa adanya Rahmat dan pertolongan dari Alloh.
Kita Ucapkan Takbir “ ALLOHU AKBAR “ yang artinya “ Hanya ALLOH yang Maha Besar, Kalimat ini merupakan pernyataan dan pengakuan kita kepada Alloh bahwa ALLOH satu-satunya zat yang MAHA BESAR, yang MAHA AGUNG, yang MAHA PERKASA, yang MAHA SEMPURNA, yang MAHA MENENTUKAN segalanya hanyalah ALLOH, Apapun selain ALLOH adalahn kecil dan harus dianggap kecil, Bila kita perhatikan betapa BESARnya LANGIT, MATAHARI, BULAN, BUMI ,BINTANG, GUNUNG dan semua ciptaan ALLOH yang ada disekitar kita, begitu pula kebesaran pangkat dan kedudukan manusia, raja, Presiden dan lain-lain semua itu tidak ada artinya bila dibandingkan degan kebesaran ALLOH. Inilah makna dan maksud kalimat takbir sebenarnya.
Kita ucapkan kalimat Tauhid “ LAA ILAAHA ILALLOH “ yang artinya “ TIADA ILAH/SEMBAHAN YANG PANTAS DI IBADAHI DAN DISEMBAH SELAIN ALLOH, Tiada Tuhan yang pantas di puja, disanjung, dicintai dan di ikuti aturannya selain ALLOH, ucapan ini  seharusnya memberi pengaruh yang sangat besar dalam rohani dan jiwa kita bahwa yang paling pantas kita taati segala ketentuan dan aturan serta hukum-hukumnya hanyalah aturan ALLOH, selama ini kita terkadang lebih takut melanggar aturan yang dibuat oleh manusia dari pada aturan ALLOH.
Kita ucapkan kalimat Tahmid “ WALILLAHILHAMD “ yang artinya hanya milik ALLOH segala pujian, Kalimat ini bila kita pahami dan kita hayati dengan penuh perhatian, maka akan member pengaruh dalam kehidupan kita bahwa yang pantas kita sanjung dan kita puji hanyalah ALLOH, hanya kepadaNYA segala pujian dan sanjungan harus dikembalikan. Jika tidak demikian adanya, maka kita akan jadi angkuh, sombong, dan lupa diri sebaliknyanbisa pula menjadi orang yang putus asah.

HIKMAH PEMOTONGAN HEWAN QURBAN

Qurban menurut bahasa artinya adalah dekat atau mendekatkan, bisa pula berarti penyembelihan atau pemotongan. Sedangkan Qurban menurut pengertian syariat, ialah menyembelih binatang ternak pada hari raya Idul Adha dan Hari TASYRIQ dengan tujuan mendekatkan diri dan beribadah kepada Alloh SWT. Betapa penting dan banyaknya HIKMAH yang terkandung dalam ajaran QURBAN ini sehingga ALLOH mensejajarkan perintah Qurban  ini dengan perintah Sholat, hal ini di tegaskan oleh ALLOH dalam QS. Al Kutsar (108) ; 1-3

1.  Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2.  Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
3.  Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

Tentang Sejarah asal muasal peristiwa Ibadah Qurban ini di terangkan oleh ALLOH dalam QS.37;100-111


100.  Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
101.  Maka kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar
102.  Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
103.  Tatkala keduanya Telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
104.  Dan kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105.  Sesungguhnya kamu Telah membenarkan mimpi itu Sesungguhnya Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106.  Sesungguhnya Ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107.  Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar
108.  Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian,
109.  (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
110.  Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
111.  Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba kami yang beriman.

Dari beberapa ayat tersebut diatas, dapat diambil pelajaran sebagai berikut : 
Betapa ketaatan Nabi Ibrohim dan putranya yaitu Nabiyullah Ismail dalam menjalani perintah ALLOH. 
Betapa ketabahan Nabi Ibrohim, Istri dan anaknya dalam menerima ujian ALLOH. 
Orang yang ta’at dan tabah dalam melaksanakan perintah ALLOH akan mendapat balasan yang luar biasa. 
Sikap lemah lembut seorang Ayah (Ibrohim) kepada putranya (Ismail) dalam mejalani perintah ALLOH. 
Peristiwa ini merupakan ujian keimanan bagi nabi Ibrohim dan putranya juga bagi generasi yang akan datang. 
Karena ketaatan, Ketabahanan dan ke Ikhlasan mereka menjalani ujian yang besar ini, maka ALLOH membalas atas Kebaikan mereka dengan mengganti se ekor kambing yang besar. 
Di tebusnya Ismail dengan sembelihan se ekor kambing, mempunyai beberapa hikmah pula yaitu member pelajaran bahwa bila orang beriman menginginkan hidup bahagia, sukses dan lain-lain harus rela membuang atau memotong sifat-sifat hewan yang ada dalam dirinya, yaitu berupa sifat sombong, serakah, kikir, kejam, egois dan tidak mau peduli kepada orang lain.

            BEBERAPA HIKMAH IBADAH QURBAN
            1.      Merupakan ujian keimanan dan kecintaan terhadap Alloh yaitu sejauh mana kecintaan orang beriman kepada ALLOH, bila dibandingkan dengan kecintaan terhadap hartanya.
            2.      Membuktikan rasa syukur kita kepada ALLOH atas segala nikmat yang diberikan kepada kita, terutama nikmat harta.
            3.      Mempererat tali persaudaraan dan rasa kepedulian sosial diantara sesama manusia.
            4.      Mensucikan hati orang-orang yang berkorban dari sifat-sifat yang tercela, seperti : TAKABUR/SOMBONG, KIKIR, SERAKAH, RIYA, Dan lain-lain.
            5.      Mensucikan jiwa masyarakat dari sifat-sifat : iri hati, dengki, cemburu social yang pada gilirannya akan mengakibatkan kekejaman dan kedholiman.
            6.      Melahirkan sifat-sifat terpuji, seperti : Kasih Sayang, dermawan, penyantun dan peduli terhadap orang lain.
            Mengagungkan ALLOH dan Membesarkan syiar-syiarNYA

            Tidak ada komentar:

            Posting Komentar